ANALISIS NILAI TAMBAH INDUSTRI KECIL KERAJINAN ANYAMAN ROTAN DI KECAMATAN CURUG KABUPATEN TANGERANG

Sebelumnya tentang rotan ini pernah saya bahas di blog saya yang lama -> http://cimaushop.blogspot.com/ kali ini saya ingin membahasnya kembali, sembari saya mengingat kembali skripsi yang pernah saya buat lima tahun lalu alias di tahun 2014. 

Blog Terdahulu yang sudah non aktif

Baik, mari kita pelajari bersama, semoga saya masih mengingatnya πŸ˜† apabila kalian sedang meneliti atau sedang menyusun skripsi dengan tema yang serupa boleh mengklarifikasi atau menambahkan informasi terkini tentang kerajinan rotan di Indonesia. Oh iya, dibawah ini adalah kutipan dari berbagai sumber yang menjadi latar belakang dari skripsi saya, tidak saya copas banyak dari latar belakang aslinya karena ini bukan copy paste skripsi ke blog πŸ‘€


Latar Belakang...

Agroindustri merupakan kegiatan yang saling berhubungan antara produksi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, pendanaan, pemasaraan dan distribusi produk pertanian. Dari pandangan para pakar sosial ekonomi, agroindustri (pengolahan hasil pertanian) merupakan bagian dari lima subsistem agribisnis yang disepakati, yaitu usaha tani, pengolahan hasil, pemasaran, sarana dan pembinaan (Soekartawi, 2000)

Agroindustri dengan demikian mencakup Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP), Industri Peralatan dan Mesin Pertanian (IPMP) dan Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP). Industri hasil pengolahan hasil pertanian (IPHP) dibagi menjadi beberapa bagian, salah satunya IPHP Tanaman Hasil Hutan, mencakup produk kayu olahan dan non kayu seperti damar, rotan, tengkawang dan hasil ikutan lainnya (Mangunwidjaja, et al 2005). 

Bagian ditebalkan dan digaris bawahi dari kutipan Mangunwidjaja menjadi dasar mengapa saya yang kuliah jurusan agribisnis dengan fakultas pertanian mengambil pokok permasalahan dari hasil hutan. Karena pertanian itu cakupannya luas tidak melulu soal sayur mayur, buah-buahanan ataupun sejenisnya. 

Tanaman yang biasa kita konsumsi itu pun sebelumnya adalah tanaman hasil hutan yang berhasil dibudidayakan dan teliti lebih lanjut sehingga banyak dikembangkan menjadi tanaman konsumsi kita sehari-hari, tentunya sudah sangat mudah dibudidayakan oleh manusia. 

Apabila ada yang heran kenapa sih hasil hutan yang dibahas, apa hubungannya dengan pertanian. πŸ˜ŒπŸ˜’

Pertanian sendiri adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasanya dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (dalam bahasa inggir : crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatkan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan. Sumber : (https://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian

Bahas tentang eksploitasi hutan,  tentu bisa kita angkat sebagai skripsi mahasiswa pertanian, tidak harus khusus untuk mahasiswa perhutanan, Waktu saya mengambil tema ini Dosen serta teman saya sempat menanyakan tema saya ini mengapa hasil hutan? apa hubungannya dengan pertanian? 😞😞😜 Dari sini kalian paham kan, bahwa hasil hutan juga masuk dalam cakupan pertanian.

"Eksploitasi hutan sendiri artinya adalah mengeruk hasil  hutan demi kepentingan ekonomi tanpa menjaga keseimbangan hutan tersebut. "
(https://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-eksploitasi/

Memang benar kenyataannya, ketika saya wawancara ke pengrajin mereka memang agak kesulitan mendapatkan bahan baku rotan, terkadang pernah mereka sama sekali tidak ada bahan baku, namun dari narasumber yang saya tanya tanaman rotan sudah bisa dibudidayakan mungkin memakan waktu yang lama. Tapi setidaknya masih ada penanggulangan dalam menjaga keseimbangan hutan tersebut. 

Dan dari susahnya bahan baku juga di lokasi skripsi saya banyak yang gulung tikar, bahkan ada yang beralih dengan bahan baku plastik dari sisi lain penggunaan rotan asli berkurang tapi dari sisi lain juga penggunaan plastik kurang baik ketika produk sudah tidak digunakan dan menjadi sampah yang merugikan lingkungan karena tidak mudah di daur ulang.

Untuk gambaran proses dari bahan baku ke kerajinan rotan saya tampilkan bagannya sebagai berikut :

Grafik Proses Pengolahan Rotan

Wah keliatan simple namun ini merupakan proses yang panjang dalam pengolahannya, pengrajin di lokasi penelitian saya mengolah rotan sudah dalam keadaan siap di jadikan kerajinan tangan sehingga tidak dari awal pohon dipanen hingga di jadikan kerajinan tangan, namun tetap ada nilai tambahnya, sesuai dengan judul skripsi saya ini "ANALISIS NILAI TAMBAH INDUSTRI KECIL KERAJINAN ANYAMAN ROTAN  DI KECAMATAN CURUG  KABUPATEN TANGERANG"

Oke dari sini kita bersambung dulu ya,,,karena ini mengreview kembali skripsi masa kuliah saya, pastinya saya akan banyak nostlagia dan membaca kembali serta memahaminya kembali :') jadi teringat ketika sidang rasanya...

Terima kasih sudah menyempatkan membaca hingga kalimat ini,

#happyskripsi
#happyscript


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Restaurant Onokabe

Review Cokelat Kerikil - Rock Stone Chocolate

Review Restauran Jepang - Shabu Hachi